Ayam atau Telur yang lebih dulu?

Beberapa hari lalu, ada satu nasihat bagus dari pesona merah putih, yaitu "jangan meributkan mana yang lebih dulu telur atau ayam, tapi pikirkanlah akan jadi apa telur tersebut..." awalnya aku abaikan aja, seperti nsehat-nasehat yang lain yang selalu diberikan gratis sehingga selalu gak pernah masuk ke otak padahal nasehat itu sangat berguna lho.
Agak melenceng dari bahasan tapi ingin juga ngebahas (terserah aku, blog-blog gue..) kadang emang kita suka mengabaikan suatu hal yang gratis, mungkin karena dipandang gak ada harganya dan kita juga menyangka bakalan bisa dengan mudah mendapatkan lagi padahal bisa jadi saat kita benar-benar membutuhkannya kita malah gak mendapatkannya (typikal orang yang maunya enak tanpa mau usaha) seperti saya.
Kembali ke pokok bahasan,

Nah, setelah dipikir-pikir lagi. terbukalah juga tabir itu (setelah mandi khutub tengah malam pake tujuh kembang, tujuh sabun, tujuh sumur, ama tujuh janda kembang). Sering banget kita menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari, bahkan bertahun-tahun meributkan tentang asal muasal suatu kejadian, mulai dari dari pertanyaan mengapa dan ingin dijawab karena. Ingat gak kita berdebat mengapa Soeharto bisa jadi presiden? ato asal muasal kenapa ekonomi kita adi terpuruk kayak gini, dan buanyak lagi yang laen. ato yang lebih dekat lagi mengapa kita gak lulus ujian, jawabannya mulai dari dosen yang sirik, soal yang gak bermutu, sampai kurang kuat dukunnya (padahal dukunnya gak ngikut ngerjakan soal) dan ujung-ujungnya kitanya yang emang dasarnya goblok....
Coba kita pikirkan telurnya jadi apa? (lha kok langsung telur? ...) maksudku mikirkan selanjutnya apa. Hasil dari suatu kejadian udah ada dan yang perlu kita pikirkan adalah 'bagaimana menyikapinya?' seberat apapun . Bukankah itu yang paling penting?. Daripada menghabiskan waktu merenungi yang telah terjadi bukankah lebih baik merenungkan langkah selanjutnya untuk kemudian dilakukan?
Apa masih belum jelas akan hasil yang didapatkan? Yang jelas, apabila kita menghabiskan waktu dengan berdebat tentang asal-usul suatu kejadian, maka yang ada ya 'pertentangan' karena tiap orang memahami suatu kejadian sesuai dengan tingat pemahamannya juga termasuk tingkat kepentingannya.
Meski anda gak capek mempertentangkan tentang benar dan salah, tapi yang jelas adalah 'sesuatu itu sudah terjadi' dan tugas kitalah untuk menyikapinya. Dalam hal ini saya harus menggaris bawahi bahwa ini bukan soal bicara politik, yang kalo dalam hal ini memang kita harus menentukan posisi. 'mendukung 'ato 'tidak' , Tetapi yang saya maksudkan adalah tentang suatu persoalan yang menyangkut langsung pada diri kita.
Sudah saatnya kita berhenti memperdebatkan, menginvestigasi, meneliti, bahkan mengobrak-abrik apa yang sudah terjadi. Kita harus mulai menata jalan selanjutnya, memperbaiki yang rusak menata yang semrawut.
'Non Action talk Only' harus kita sudahi. Mari menjadi orang yang lebih produtif.
InsyaAllah...


comment 0 comments:

Post a Comment

Delete this element to display blogger navbar

 
© Corat - Coret..... | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger